Aku ingin
menulis pagi ini, aku ingin berbicara pagi ini, aku ingin berolah raga hari
ini. Kepadamu aku ingin berbicara, Tuhan apakah engkau mendengar do’aku
semalam? Tentang apa apa yang ingin aku lakukan. Menjadi pribadi yang baik, bertobat
dan memulai perjalanan dengan ikhlas. Maafkan aku Tuhan, jika sekiranya tobatku
masih setengah setengah. Tidak ada sesuatu yang menahanku untuk memulai kecuali
kemalasan. Taka da waktu yang terbuang sia sia karena kemalasan. Tuhan mengapa
kau ciptakan kemalasan ini padaku. Apakah Engkau sengaja membuatku menjadi
pemalas? Oh, atau Engkau hendak mengujiku bagaiaman caranya untuk keluar dari
jerat kemalasan? Astaghfirullah. Aku terlalu berburuk sangka pada-Mu ya Rabb.
Maaf. Mungkin aku terlalu lelah dengan semua ini, sesuatu yang sepertinya
membuat punggungku bungkuk. Akhir akhir ini aku sering berpikir keras, membuat
kepalaku ingin ku benturkan pada tembok tembok di gedung kampusku. Aku heran
dengan tubuhku ini, 2 minggu yang lalu masih sedikit berisi dengan daging atau
lemaknya, tapi sekarang tulang tulangpun ikut memperjelas tawanya padaku Tuhan.
Apakah ini cobaan dariMu atau aku Cuma bermimpi?
Tidak, kemudian aku tersadar,
tersentak. Merenungi kembali bahwa perjalanan hidupku masih amatlah panjang.
Masih jauh dari apa yang kubayangkan. Aku ingat kata pepatah “Untuk menjadi kaya engkau harus miskin dulu.
untuk menjadi sehat kau harus sakit dulu, untuk menjadi lapang kau harus sempit
dulu. sebelum kau mati, kau pasti hidup terlebih dahulu”. Ya aku sadar dengan
cobaan dariMu yang seharusnya aku hadapi bukan untuk dikeluhkan. Justru ketika
aku berpikir bahwa ini beban, maka yang terjadi hanya pesimistis yang
berkecamuk. Kemudian coba aku ubah dengan jalan pemikiran bahwa ini adalah
tantangan yang harus ku taklukan. Dengan mengubah pandangan ini, Alhamdulillah
optimisme mulai terbentuk dalam dada ini. Bahwa aku pasti bisa. Bahwa Allah
tidak akan pernah mempersulit hamba hambanya, apalagi hamba yang menegakkan
kalimat Allah. Ya Rahman, Ya Rohim. Yang maha pengasih lagi maha penyayang,
engkau mengasihi seluruh umat manusia, dan menyayangi kami semua. Tiada Tuhan
selain Engkau ya Rabb yang patut untuk di sembah.
Pagi ini aku ingin berbicara
denganMu, tentang apa apa yang ingin aku minta. Tentang perjalanan ini kedepan.
Tentang masalah masalah yang membuatku pesimis. Tapi engkau sudah menjawab
ceritaku. Lewat Q.S Al-Insyirah. Ya Rabbi, lapangkanlah dadaku, ringankanlah
bebanku.
“maka sesungguhnya bersama
kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Maka
apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras
(untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmu lah engkau berharap”
Q.S Al-Insyirah
(5-8)
0 komentar:
Posting Komentar