Blogroll

Jumat, 14 Maret 2014

Membuka Mata dan Berpikir Lebih

Aku ingin menulis pagi ini, aku ingin berbicara pagi ini, aku ingin berolah raga hari ini. Kepadamu aku ingin berbicara, Tuhan apakah engkau mendengar do’aku semalam? Tentang apa apa yang ingin aku lakukan. Menjadi pribadi yang baik, bertobat dan memulai perjalanan dengan ikhlas. Maafkan aku Tuhan, jika sekiranya tobatku masih setengah setengah. Tidak ada sesuatu yang menahanku untuk memulai kecuali kemalasan. Taka da waktu yang terbuang sia sia karena kemalasan. Tuhan mengapa kau ciptakan kemalasan ini padaku. Apakah Engkau sengaja membuatku menjadi pemalas? Oh, atau Engkau hendak mengujiku bagaiaman caranya untuk keluar dari jerat kemalasan? Astaghfirullah. Aku terlalu berburuk sangka pada-Mu ya Rabb. Maaf. Mungkin aku terlalu lelah dengan semua ini, sesuatu yang sepertinya membuat punggungku bungkuk. Akhir akhir ini aku sering berpikir keras, membuat kepalaku ingin ku benturkan pada tembok tembok di gedung kampusku. Aku heran dengan tubuhku ini, 2 minggu yang lalu masih sedikit berisi dengan daging atau lemaknya, tapi sekarang tulang tulangpun ikut memperjelas tawanya padaku Tuhan. Apakah ini cobaan dariMu atau aku Cuma bermimpi?
                Tidak, kemudian aku tersadar, tersentak. Merenungi kembali bahwa perjalanan hidupku masih amatlah panjang. Masih jauh dari apa yang kubayangkan. Aku ingat kata pepatah  “Untuk menjadi kaya engkau harus miskin dulu. untuk menjadi sehat kau harus sakit dulu, untuk menjadi lapang kau harus sempit dulu. sebelum kau mati, kau pasti hidup terlebih dahulu”. Ya aku sadar dengan cobaan dariMu yang seharusnya aku hadapi bukan untuk dikeluhkan. Justru ketika aku berpikir bahwa ini beban, maka yang terjadi hanya pesimistis yang berkecamuk. Kemudian coba aku ubah dengan jalan pemikiran bahwa ini adalah tantangan yang harus ku taklukan. Dengan mengubah pandangan ini, Alhamdulillah optimisme mulai terbentuk dalam dada ini. Bahwa aku pasti bisa. Bahwa Allah tidak akan pernah mempersulit hamba hambanya, apalagi hamba yang menegakkan kalimat Allah. Ya Rahman, Ya Rohim. Yang maha pengasih lagi maha penyayang, engkau mengasihi seluruh umat manusia, dan menyayangi kami semua. Tiada Tuhan selain Engkau ya Rabb yang patut untuk di sembah.
                Pagi ini aku ingin berbicara denganMu, tentang apa apa yang ingin aku minta. Tentang perjalanan ini kedepan. Tentang masalah masalah yang membuatku pesimis. Tapi engkau sudah menjawab ceritaku. Lewat Q.S Al-Insyirah. Ya Rabbi, lapangkanlah dadaku, ringankanlah bebanku.

                “maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmu lah engkau berharap”


Q.S Al-Insyirah (5-8)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More