Segala sesuatu
itu dimulai dari hal yang paling kecil. Apapun itu, jika kamu ingin membiasakan
badanmu bersih, maka mulailah dari yang kecil. Seperti biasakan sikat gigi
setelah bangun pagi atau setelah makan, atau cuci tangan setelah keluar rumah,
dan lain sebagainya. Segala sesuatu itu dimulai dari yang kecil, karena kecil
tambah kecil akan sama dengan lebih besar dari yang kecil. Dari yang kecil itu
bisa jadi besar karena terus digerakkan tanpa henti. Kau ingin pandai memimpin,
maka gerakkan pikiranmu dan dayahgunakan anak buahmu. Kau ingin pandai menulis,
maka gerakkan jari jemarimu dan dayahgunakan otakmu. Kau ingin pandai
menggambar, maka biasakan tanganmu dengan gerakkan lemah lembut pada kertas
agar hasilnya luarbiasa.
Segala sesuatu dimulai dari yang
kecil. Sebelum kita dewasa, kitapun pernah mengalami masa kecil sebelumnya.
Sebelum kita bisa membaca, kitapun memulai dengan mengeja. Sebelum kita kenal
tulisan, kitapun mengenal susunan abjad terlebih dahulu. Begitu mulia perbuatan
yang dimulai dari hal kecil tetapi konsisten. Yang dibutuhkan manusia untuk
sukses adalah konsisten, pun dimulai dari hal yang paling kecil. Karena dari
hal hal kecil itu akan berbuah menjadi besar. Manusia dilahirkan dari barang
yang sangat kecil, bahkan hina. Yaitu setetes air mani yang beradu dengan sel
telur, yang kemudian mengalami proses yang panjang selama 99 hari untuk menjadi
bayi kecil yang mungil. Tuh kan, kita saja yang dikatakan mahluk lebih cerdas
dari hewan dan tumbuhan, yang mempunyai naluri berfikir dan tak sekedar insting
pun adalah tercipta dari barang yang hina. Masih mau sombong kah kita? Masih
mau merendahkan orang lain kah jika kita sedang berada dalam struktur jabatan
tinggi? Masih mau merendahkan orang lainkah jika kita sudah kaya? Oh tentu
sangat tidak seimbang dengan keadaan dirinya, karena manusia bukanlah mahluk
yang tiada punya apa apa, hanya Allahlah yang mempunyai segala sesuatu,
termasuk manusia lah kepunyaan Allah ta’ala.
-bersambung-
0 komentar:
Posting Komentar